Article Detail
Tips mendidik anak untuk meminta maaf
Berikut adalah trik mendidik anak untuk meminta maaf :
1. Dimulai dari kebiasan keluarga
Bila anda telah bertindak salah, anda harus berani mengakuinya apalagi berada di lingkungan anak anda tumbuh. Hal ini untuk mengajarkannya secara langsung sikap yang harus dilakukannya ketika anak anda salah. Anda juga meminta maaf ketika anda bereaksi berlebihan, gunakan kata-kata yang bisa dicontohnya. Berkata, maaf kepada anak anda bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan untuk membentuk pribadinya. Dengan contoh nyata, maka anak anda akan lebih terbiasa dengan spontan untuk meminta maaf ketika kesalahan dilakukannya.
2. Mengenalkannya dimulai sejak kecil
Mendidik anak untuk belajar minta maaf sebaiknya dilakukan sejak dini untuk menjadikannya kebiasaan baik. Kenalkan pada usia balita sehingga ketika anak anda berinteraksi dengan teman sebayanya sudah dapat mengimplementasi kebiasaan meminta maaf ketika melakukan kesalahannya.
Ketika anak anda melakukan kesalahan seperti mengambil mainan teman sebayanya dan menyebabkan temannya menangis, anda dapat mengajari dengan menjelaskan terlebih dahulu lalu menyuruh anak anda untuk meminta maaf dengan cara menyalami tangan rekannya.
3. Pengampunan mengikuti permintaan maaf
Meminta maaf dan memaafkan perlu terjadi setelah seseorang terluka atau tersinggung. Bagi kebanyakan pertengkaran sehari-hari, anda memberitahu anak-anak bahwa berdamai dengan siapa saja ketika melakukan pertentangan. Meskipun sebenarnya tidak perlu ada adegan permintaan maaf secara resmi akan tetapi maaf tanpa pengampunan adalah proses yang tidak lengkap. Untuk penyembuhan yang nyata maka harus ada kata lain seperti mengatakan "tidak apa-apa" atau "Aku memaafkanmu."
4. Meminta maaf pada hal kecil yang tidak sopan
Ketika anak bersendawa, tegukan, dan buang gas dan terdengar oleh anda ajari untuk meminta maaf. Ajarkan anak-anak bahwa hal tersebut akan mengurangi kesopanan di dalam lingkungan masyarakat. Sehingga meminta maaf tidak saja pada kesalahan yang dilakukannya akan tetapi pada hal kecil yang mengganggu kondisi orang lain. Dengan demikian anak anda akan mengerti waktu yang tepat untuk meminta maaf.
5. Berhenti memanipulasi perasaan dan mengorganisir ketulusan
Beberapa anak belajar untuk mengungkapkan maaf karena paksaan dari kedua orang tuanya. Sebenarnya orangtua tidak bisa memaksa perasaan mereka, karena hanya anak yang mengetahui perasaansebenarnya. Hal yang harus anda lakukan adalah dengan mengarahkan dan menjelaskan permasalahannya sehingga anak anda mampu memberikan perasaan yang tulus ketika meminta maaf. Sebagai orang tua kita ingin mengajarkan empati kepada anak anda. Ini bagian dari mengajar mereka bahwa mereka memiliki dampak pada dunia mereka dan orang-orang di sekitar mereka.
6. Meminta maaf dan menerima maaf merupakan kebanggan
Bila anak anda kesulitan untuk meminta maaf terhadap kesalahan yang telah diperbuatnya, anda dapat menjelaskan dengan meminta maaf akan mendekatkan hubungan perteman dengan siapapun, termasuk dengan teman-teman sebayanya. Memiliki banyak teman mempunyai salah satu ukuran bahwa anak anda diterima dengan baik di dalam lingkungannya. Dengan demikian anak anda menyadari keberadaan teman sangat diperlukan dalam lingkungan anak anda.
-
there are no comments yet